SERANGAN MEDSOS KAUM RADIKALIS PASCA BOM BUNUH DIRI KAMPUNG MELAYU
Pasca kejadian bom bunuh diri di Halte Trans Jakarta Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, tidak banyak ucapam duka, belasungkawa dan simpati yang ditujukan kepada para korban yang kita ketahui bersama sedang melaksanakan kewajibannya mengamankan kegiatan pawai menjelang Ramadhan.
Yang banyak beredar secara masif justru tudingan dan tuduhan di Media Sosial bahwa kejadian itu merupakan rekayasa dari Polisi sebagai bentuk pengalihan isu dan upaya menguatkan propaganda untuk membubarkan kelompok Islam radikal di Indonesia.
Bagaimana bisa Polisi melakukan rekayasa "mahal dan tidak masuk akal seperti itu?"
Sebelum mempercayai opini yang mengarah pada propaganda dan tudingan kurang waras serta menyudutkan Polisi tersebut, mari kita tanyakan pada hati nurani dan logika kita sebagai orang awam yang tidak memiliki kepentingan apapun dalam hal ini.
MUSTAHIL BAGI POLISI UNTUK MELAKUKAN REKAYASA SEMACAM ITU
Bagaimana bisa Polisi mencari orang yang siap mati bunuh diri menggunakan bom dan bukan saja mati, tapi menanggung dosa besar dari perbuatannya di akherat nanti? Mungkin ada yang mau?
Adalah sangat mahal apabila Polisi membuat rekayasa yang harus mengorbankan nyawa anggota terbaiknya hanya untuk sebuah upaya membubarkan kelompok Islam radikal yang justru bisa ditempuh melalui jalur hukum?
Sangat picik apabila kejadian bom bunuh diri tersebut dianggap rekayasa.
Saya kemudian mempertanyakan di mana rasa belas kasihan dan hati nurani para pembuat opini itu, yang dengan mudahnya mengetik kalimat demi kalimat tudiangan bahkan fitnah tanpa bukti demi kepentingan diri sendiri dan kelompoknya, tanpa pernah memikirkan bagaimana duka nestapa dari keluarga yang menjadi korban bom bunuh diri tersebut.
Teganya mereka menciptakan isu untuk kepentingan mereka di atas nyawa orang lain.
Mari kita dengarkan hati nurani kita sejenak, mari kita tunjukan rasa duka dan belasungkawa kita kepada para korban kejadian bom bunuh diri yang saat ini sedang di rawat di rumah sakit, bahkan sudah di makamkan.
Mari befikir cerdas dengan hati nurani, jangan sampai kita percaya dengan isu-isu yang dibuat oleh orang pintar namun tidak memiliki hati, dengan tujuan menyesatkan kita yang tidak lebih pintar dari mereka.
#IndonesiaBerduka #KamiBerduka #KitaSemuaBersaudara #PrayForJakarta
Komentar
Posting Komentar