Aksi 9 Juni Bukan Bela Ulama tapi Bela Rizieq Shihab
Jakarta - Ansfuri Sambo mengatakan 3 hari kedepan yakni 9 Juni 2017 atau Aksi 9 Juni hari penentuan kembalinya Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab sebagaima telah dilansir detik.com (02/06/17).
Sambo menjelaskan acara 9 juni pekan ini di Istiqlal merupakan aksi bela Ulama dan menguji kesiapan umat menyambut Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq nantinya.
Sambo juga menegaskan pada detik.com "Kita lihat kalau ternyata besok yang datang di Istiqlal itu sejuta orang, misalnya atau 500 ribu, berarti sudah siap umat. Pokoknya habib pulang itu tergantung siap-tidaknya kita. Kalau umat sudah siap ya pulang, kalau belum ya belum," ucap Sambo.
Pernyataan Sambo ini sekaligus meminta umat untuk mengawal Rizieq Shihab saat tiba di bandara, dalam pandangan kami tersirat ada ketakutan dari Habibana akan ditangkap pihak kepolisian, sehingga apabila massa banyak Habibana Rizieq Shihab merasa polisi tidak bisa menangkapnya.
Karena pernyataan-pernyatan dari berbagai media sosial beredar rencana Polri akan tangkap Rizieq Shihab setiba di Bandara, sehingga aksi ini 9 juni segera di launching sebagai Aksi Bela Ulama padahal sudah nyata-nyata pernyataan Sambo bahwa aksi ini untuk menguji kesiapan umat dalam penjemputan Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab.
Memang kelompok mereka ini sangat lihai dalam mengemas event “Bela Rizieq Shihab” dikaitkan dengan Aksi Bela Ulama dan Agama, seakan-akan bahwa Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab mewakili ulama dan agama Islam di Indonesia.
Satu lagi kelihaian mereka adalah event dilaksanakan pada hari jumat, dimana saat itu umat Islam sedang melaksanakan Sholat Jumat, mau tidak mau jemaahnya pasti banyak, dan itu akan dianggap sebagai bentuk dukungan dari umat Islam kepada Sambo dalam jemput Rizieq Shihab di bandara.
Jadi sebenarnya umat yang dimaksud oleh Sambo adalah laksar-laskar yang tergabung dalam FPI dan pendukung Rizieq Shihab, jika yang lainnya datang ke Istiqlal hanya melaksanakan Sholat Jumat, tapi kalau ada yang terpengaruh maka mereka termasuk kelompok FPI dan kelompok Islam yang terkena tipu daya oleh kemasan bela ulama dan agama, padahal bela Rizieq Shihab.
Banyak pendapat para tokoh umat Islam seperti Maaruf Amin dan Din Syamsudin bahwa peningkatan status Rizieq Shihab jadi tersangka tidak ada kaitannya dengan Ulama, dan banyak pendapat lain seperti Menteri Agama dan Komnas Ham bahwa penetapan tersangka Rizieq Shihab di pastikan tidak ada kaintannya dengan Ulama.
Namun juga ada beberapa saran netizen jika Rizieq Takut dan tidak berani mengahadapi hukum agar mencari suaka di negeri Arab serta kembali ada saat kondisi politik menguntungkan bagi dia. Ada juga yang menyampaikan apapun alasannya Rizieq jika tidak pulang akan di deportasi karena visa akan habis.
Kebanyakan dari saran netizen Habib tidak usah pulang, biarkan negara Indonesia ini aman, damai dan tentram tampa kehadiran Rizieq Shihab, daripada datang merusak semuanya terutama kenyamanan kami menjalankan Ibadah Puasa dan kegiatan keagamaan umat lainnya.
-Berita Indosiar-
Komentar
Posting Komentar