Jangan Pulang, Yaa Habibana


Habib.., 
Kami mohon habib tidak pulang sekarang..

Jika Habib pulang saat ini..

Kami khawatir...
Jalan Tol dari Soekarno-Hatta hingga Soedirman-Thamrin.. 
Dari Bandara hingga Pelabuhan.. 
Dari Tanggerang hingga Jakarta...
Tak bisa bergerak karena di penuhi kendaraan umat yang ikut menjemput Habib...

Kami khawatir...
Banyak darah tumpah di jalan karena umat tak lagi takut peluru.. apalagi pentungan dan gas air mata...

Kami khawatir...
Tidak lagi cuma mendengar slogan Bandung Lautan Api... 
Namun juga Surabaya, Madura, Lombok Samarinda, Pontianak dan Ujung Pandang lautan api...

Kami khawatir...
Banyak bangunan kantor-kantor pemerintah, toko-toko dan mobil mewah  'hangus terbakar' oleh kobaran api amarah umat yang tidak bisa lagi di bendung bahkan oleh seruan ulama sekalipun...

Kami khawatir...
Saudara-saudara kami, teman-teman kami, sahabat sahabat kami sebangsa dan setanah air,  akan menjadi korban konflik perang saudara...

Karena itu wahai Habib...
Janganlah engkau kembali pulang saat ini...

Kami minta pengorbanan atas diri mu lagi wahai Habib...

Kerelaan mu untuk menerima cercaan dan makian sebagai seorang 'Pengecut' dari mereka yang membenci mu... 

Keikhlasan mu untuk tidak dapat membela diri dari tuduhan orang-orang bejat yang menebar fitnah atas diri mu...

Kesabaran mu untuk menerima kedzaliman demi kedzaliman penguasa atas diri istri, anak-anak dan seluruh anggota keluarga mu Habib... 

Tunggulah...
Tunggulah hingga datang waktu yang tepat bagi mu untuk kembali pulang...

Tunggulah sejenak hingga remaja-remaja tumbuh menjadi pemuda.. 

Tunggulah sejenak hingga Alqur'an lebih kuat rekat dalam iman putra-putri umat...

Tunggulah sejenak hingga kami mampu menggantikan amarah yang bergelora menjadi kekuatan yang berbalut keyakinan bahwa kematian jalan indah menuju Syurga Allah...

Tunggulah sejenak...
Saat dan waktu ketika telah lahir seratus dan seribu Rizieq-Rizieq muda dan perkasa di seantero Nusantara...
Yang akan berdiri di barisan terdepan...
Memimpin seratus juta umat untuk menegakan syari'at...

Kami bersama mu HRS...

Jakarta, 5 Juni 2017.

Komentar