Aksi Politis di Balik Aksi 287
Berita Indosiar - Setelah negara atau masyarakat tenang beberapa waktu, Alumni Presidium 212 berencana melaksanakan aksi 287 untuk menolak Perppu Ormas yang wacananya demo akan digelar di depan istana, usai sholat Jum'at di mesjid Istiqlal.
Seperti biasanya demo usai sholat jumat dianggap cara atau stategi jitu untuk mendulang massa, karena Alumni Presidium 212 ini akan memanfaakan massa usai pulang sholat jumat, agar terlihat massa pendukungnya masif.
Namun beberapa kali aksi yang diselenggarakan gagal total, sebagaimana bisa dilihat dari aksi 9 Juni yang lalu atau dikenal dengan aksi 96 hanya diikuti 150 orang peserta saja, yang akhirnya tidak jadi ke istana dan digelar orasi di depan masjid Istiqlal.
Penyebab utamanya adalah gerakan Alumni Presedium 212 terbaca oleh masyarakat bukan murni memperjuangkan Islam, akan tetapi lebih kental dengan nuansa politis sehubungan dengan Pilpres 2019.
Setidaknya ada dua hal agenda Alumni Presidium 212, pertama agenda Politis sebagai pemanasan melalui Perppu Ormas untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintahan Jokowi agar pertarungan kursi presiden di 2019 berjalan mulus, kedua agenda yuridis tiada lain untuk menekan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membatalkan Perpu tentang Ormas.
Pembahasan agenda di balik aksi 287 juga telah di rilis oleh Triknews.net diantarnya: pertama aksi 287 adalah sasaran ormas Islam adalah pemerintah, padahal ada yang lebih penting, yaitu Palestina. Kedua alat untuk menekan MK menolak Perppu Ormas dan ketiga bahayanya mereka berencana meninggalkan atribut atribut radikalnya dengan bendera merah putih agar nampak cinta NKRI, Rabu (26/7/17).
Informasi di atas muaranya tetap adalah agenda dan strategi menghadapi Pilpres 2019, padahal ada cara-cara elegan tanpa harus menjatuhkan satu sama lainnya, karena pada dasarnya rakyat Indonesia ingin negara aman dan kesejahteraan meningkat, siapapun presidennya, bukan aksi-aksi yang massive seperti sekarang ini.
Kemudian ormas-ormas yang panik alias parno, mereka takut dan merasa terancam karena tidak berlandaskan Pancasila, dan mereka menganggap bahwa melalui Perpu inilah momentum untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi.
Cerdaslah berpikir pahlawan kita sudah bersusah payah mendirikan negara ini, mari kita menjaga keutuhan NKRI, dan reduksi orang-orang yang haus akan kekuasaan dengan cara-cara memecah bangsa dan negara.
Komentar
Posting Komentar