Sandiaga Uno: Reklamasi Pulau Yang Kadung Terbangun Akan Dilanjutkan
Sandiaga Uno mengaku tetap pada pendirian menolak reklamasi Jakarta, namun ia tetap akan melanjutkan pulau yang sudah dibangun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno menyatakan tetap akan menghentikan proyek reklamasi Jakarta sebagaimana ada dalam 23 janji kerja Anies-Sandi. Namun dia juga menyampaikan pulau yang kadung terbangun tetap dilanjutkan pembangunannya.
"Posisi kita jelas, itu jangan, nggak perlu diragukan lagi, posisi kita jelas tapi ini sudah ada yang terbangun itu yang akan kami selesaikan," kata Sandi di Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2017).
Sandi mengaku akan terus mengkaji peruntukan dan manfaat reklamasi Jakarta. "Ini saya tunggu pulau itu untuk siapa dari kajian pekerjaan akan kelihatan, ini buat siapa, apakah untuk lower income bracket atau middle income bracket apakah untuk warga Jakarta Utara atau Jakarta Selatan atau warga luar Jakarta atau warga luar Indonesia, ini yang masih kami kaji betul," kata Sandi.
Namun sampai saat ini, Sandi mengaku belum bicara sama pengembang, karena akan dikaji pelan-pelan. Ia berencana mengundang akademisi dari ITB untuk melakukan kajian terhadap proyek reklamasi Jakarta. "Jadi tidak usah terburu - buru, karena ini proyek sangat strategis seluruh mata memandang proyek ini. Kita tidak akan tergesa-gesa mengambil keputusan, kepastian investasi saya minta investor bersabar karena keadilan mesti ditegakkan di sini," kata Sandi.
Menurut Sandi, kajian reklamasi Jakarta itu antara lain menyangkut dampak lapangan pekerjaan, pendidikan, kelas sosial, serta siapa yang akan merasakan pembangunan pulau reklamasi ini.
Sikap Anies-Sandi yang ingin menghentikan proyek reklamasi ini ditanggapi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam acara "Coffee Morning" dengan wartawan di Jakarta pada Selasa (17/10), Luhut menyampaikan, ia mempersilakan Anies-Sandi jika ingin menghentikan proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Tapi Luhut mewanti-wanti Anies-Sandi menaati aturan.
"Kalau sesuai aturan ya kami ikuti. Tidak ada kepentingan saya di situ. Kalau aturannya memang demikian, kita hidup dengan aturan, bukan emosi dan sekadar wacana. Saya sesuai kewenangan saya ya saya kerjakan. Kalau mau dia hentikan, dia batalkan, ya silakan saja," kata Luhut.
Komentar
Posting Komentar